Sukses

Resmi Gabung, Golkar Targetkan Rian Ernest Jadi Anggota DPRD DKI Jakarta di 2024

Mantan politikus muda PSI, Rian Ernest resmi berlabuh ke Partai Golkar. Dia kini diberi amanah sebagai Ketua Biro Pemuda DPD Partai Golkar DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest resmi bergabung dengan Partai Golkar. Dia menjabat sebagai Ketua Biro Pemuda DPD Partai Golkar DKI Jakarta.

Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menyatakan bahwa Rian Ernest ditargetkan dapat duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta di 2024 mendatang.

"Beberapa waktu lalu kita diskusi dan kemudian mungkin nanti Rian akan menjadi salah satu calon anggota legislatif Partai Golkar untuk DPRD DKI Jakarta kemungkinan di salah satu dapil 3," katanya di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Adapun daerah pemilihan (dapil) 3 yang dimaksud yakni meliputi wilayah Penjaringan, Tanjung Priok, dan Pademangan, Jakarta Utara. Di daerah itu, Rian bakal ditugaskan untuk menuntaskan berbagai persoalan prioritas dari akses air bersih, ekosistem lapangan kerja, banjir, hingga hunian layak.

"Iya lebih banyak ke lingkungan, karena isu lingkungan. Jangan lupa karena Jakarta Utara ini daerah yang tenggelam, kalau kita lihat sekarang tingginya permukaan air terutama di utara Jakarta itu terjadi perubahan yang signifikan, karena begitu permukaan air naik akan mudah terjadi banjir di wilayah-wilayah Jakarta Utara," kata Zaki.

Pada kesempatan yang sama, Rian mengaku memang diminta agar terpilih sebagai anggota dewan. Dia bakal mencoba realistis maju di pemilihan umum (Pemilu) 2024 sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta.

"Saatnya sekarang saya akan coba lebih realistis. Umur saya di 2024 nanti masih 37 tahun, masih panjang meskipun uban saya sudah sangat tua, tapi umur saya masih 37, makanya saya akan mencoba di DPRD saja dulu," kata Rian.

 

2 dari 2 halaman

Tantangan Baru

Lebih lanjut, menurut Rian, kondisi dapil 3 Jakarta juga bakal menjadi tantangan baru baginya. Terlebih, Jakarta Utara punya banyak persoalan terkait status sosial dan pola hidup kelompok masyarakat yang masih terpinggirkan.

"Dapil 3 yang pasti menantang, karena dua siklus pemilu ke belakang kita di Golkar belum mendapatkan kursi di DPRD. Setahu saya, kelompok masyarakat termarjinalkan di Jakarta Utara juga banyak banget, jadi masalah perut dan dompet juga lumayan tinggi," ucapnya.